PESAWAT SEDERHANA
PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu gaya.[2] Secara umum, alat-alat ini bisa disebut sebagai mekanisme paling sederhana yang memanfaatkan keuntungan mekanik untuk menggandakan gaya.[3] Sebuah pesawat sederhana menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja melawan satu gaya beban. Dengan mengabaikan gaya gesek yang timbul, maka kerja yang dilakukan oleh beban besarnya akan sama dengan kerja yang dilakukan pada beban.
Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara gaya yang diberikan dengan gaya yang dihasilkan disebut keuntungan mekanik.
Pesawat
sederhana dibagi menjadi 4, yaitu:
- Tuas
- Bidang
miring
- Katrol
- Roda
Berporos
1. Tuas
Pernahkah
kamu kesulitan menggeser bongkahan batu yang besar? Bagaimana caranya agar batu
dapat digeser? Alat yang dapat membantu untuk menggeser batu yang besar adalah
linggis. Linggis merupakan salah satu jenis tuas. Tuas lebih dikenal dengan
nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit menggunakan batang besi
atau kayu yang digunakan untuk mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang
menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik
tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu
merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut
kuasa.Tuas/linggis dapat digambarkan secara sederhana.Berdasarkan posisi atau
kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga,
yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan
kedua, dan tuas golongan ketiga.
Pada tuas
golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa.
Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis,
jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
Pada tuas
golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh
tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat
pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.
Pada tuas
golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk tumpu dan beban.
Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk
memindahkan pasir. Coba perhatikan letak titik tumpu, beban, dan kuasa pada
gambar berikut!
2. Bidang
Miring
Ketika liburan sekolah kamu mungkin pernah mengunjungi daerah pegunungan
untuk mencari udara segar. Ingatkah kamu? Jalan-jalan di sana ternyata dibuat berkelok-kelok.
Mengapa demikian? Perhatikan gambar di samping! Jalan yang berkelok-kelok
menuju pegunungan memanfaatkan cara kerja bidang miring. Bidang miring adalah
permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan
dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan
yang menanjak. Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk dengan menggunakan
papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian, drum berat yang besar
ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk. Bidang miring memiliki
keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi
dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, baidang miring juga memiliki
kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindah-kan benda menjadi lebih
jauh. Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa
perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan
bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya.
3. Katrol
Di awal pembahasan,
kamu telah mengenal salah satu jenis pesawat sederhana yang ada di sekolahmu,
yaitu katrol. Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada
katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara
kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa,
dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas,
dan katrol majemuk.
a. Katrol tetap
Katrol tetap
merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis
ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang
bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.
b. Katrol bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau
posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini
biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah, seperti tampak
pada gambar di samping. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika
ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa
kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
c.
Katrol majemuk
Katrol majemuk
merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini
dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol
bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung
tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol
bebas ke atas.
4. Roda
berporos
Roda berporos
merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar
bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang
banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda,
roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
Komentar
Posting Komentar